Latest Posts

Benarkah Profil Dr Ruja Ignatova di Forbes?

3 komentar:

Siapa yang tidak kenal majalah bergengsi kelas dunia Forbes yang rutin merilis daftar orang terkaya di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Forbes juga kerap mempublikasikan tokoh-tokoh bisnis kelas dunia yang memiliki terobosan brilian di bidang ekonomi, teknologi dan berbagai bidang inovatif lainnya. 

Ternyata nama besar Forbes juga dicatut dengan tanpa rasa malu oleh manajemen OneCoin. Dengan berdalih bagian dari advertising, mereka berkampanye bahwa Dr Ruja Ignatova adalah tokoh bisnis kelas dunia yang memiliki visi unggul di dunia mata uang digital. Padahal itu adalah kampanye penuh dusta dan penipuan sistematis. 


Silahkan Anda berkunjung ke web resmi Forbes dan silahkan klik nama OneCoin atau Ruja Ignatova di kolom pencarian daftar nama artikel dan tokoh yang pernah dipublikasikan Forbes. 


Lagi-lagi Anda akan kaget tidak percaya! Sama sekali tidak ditemukan satu kata pun ulasan Fobes soal OneCoin. Sungguh sebuah tindakan curang yang harus disebarkan kepada publik agar jangan sampai menyesal kemudian setelah gabung di bisnis investasi bodong OneCoin.

Waspadalah...waspadalah...waspadalah. 
Bagi Anda yang sudah joint segera hubungi leader Anda dan minta penjelasan jujur dari mereka!!!
Kalau uang Anda kembali..Alhamdulillah...jika uang Anda tidak kembali...ikhlaskan dan ini jadi pembelajaran. Jauh lebih bagus lagi jika berbagai artikel yang  mengupas penipuan OneCoin ini Anda sebarluaskan kepada publik agar tidak banyak korban yang tertipu lagi. 
Cegahlah dari sekarang juga!


Read More

Regulator Belgia Mengeluarkan Peringatan Tentang Skema Investasi Bodong OneCoin

1 komentar:
PERINGATAN
Sebuah lembaga regulasi di Belgia telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya bisnis investasi OneCoin, produk mata uang digital yang telah sering menerima tuduhan penipuan.
Pemberitahuan, diterbitkan akhir pekan ini , otoritas Regulator telah menyatakan bahwa OneCoin adalah lembaga investasi "palsu dan menyesatkan".
Meskipun Onecoin mengklaim dapat pengakuan Layanan dan Otoritas Pasar Keuangan (FSMA). Namun perlu dicatat dengan baik bahwa FSMA tidak punya kekuatan peraturan untuk berbicara dalam kaitannya dengan mata uang digital.  Ini sebuah peringatan akan bahaya penipuan berkedok mata uang digital yang dilakukan OneCoin secara  terstruktur. Apalagi OneCoin mengembar-gemborkan bahwa pendiri OneCoin Dr Ruja  Ignatova adalah  penasihat dan “orang dalam” di FSMA. Itu sebuah pembohongan publik dengan tujuan untuk menghimpun dana masyarakat global secara illegal.
Pemberitahuan berbunyi:
"Orang-orang tertentu baru saja mempromosikan OneCoin, dikatakan sebagai mata uang virtual berdasarkan kriptografi  di Belgia. The FSMA ingin memperingatkan masyarakat bahwa OneCoin belum menerima segala bentuk pengakuan apapun dari FSMA. Hal yang sama berlaku dari orang-orang yang mempromosikan OneCoin: Mereka tidak memegang otorisasi atau bentuk lain dari pengakuan dari FSMA. "
OneCoin mengembangkan sistem multi level marketing di mana orang membeli paket "token" yang kemudian dapat ditebus untuk akses ke platform "tambang". Marketing plan OneCoin menawarkan bonus yang signifikan bagi mereka yang bisa merekrut orang lain untuk mendaftar jadi member. Ini adalah karakteristik  dari -skema piramida dimana keuntungan terbesar mengalir ke orang-orang di struktur teratas.
Peringatan lanjut oleh FSMA ini secara keseluruhan menghimbau publik tentang kehati-hatian terkait bisnis mata uang digital secara keseluruhan berpatok pada kebijakan cybersecurity dan risiko investasi bodong yang diterbitkan pada tahun 2014 dan 2015 oleh FSMA dan bank sentral Belgia.
Laporan menunjukkan bahwa regulator di seluruh dunia ternyata menerima peringatan dan pemberitahuan serupa tentang sepak terjang OneCoin dan janji-janji manis untuk meraih kekayaan secara cepat.
Seperti dilansir kantor berita Bangladesh Bangla Tribune, sekelompok individu yang terlibat dalam promosi skema multi-level marketing OneCoin ditangkap pada pertengahan Juni. Penangkapan dilaporkan melibatkan pasukan kontra-terorisme negara.
Regulator Jerman juga mengawasi OneCoin. Surat kabar utama Jerman Der Spiegel melaporkan pada awal Juni bahwa Otoritas Pengawasan Keuangan Federal (BaFin), jasa keuangan utama regulator negara itu telah membuka penyelidikan terhadap onecoin.
Situs berita MLM yakni BehindMLM sebelumnya telah melaporkan ada regulator lainnya di Eropa yang sedang menyelidiki OneCoin juga.

Sumber: http://www.coindesk.com/belgium-onecoin-investment-warning/
Read More

Dr Ruja Ignatova Bohong Mengaku Tamatan Oxford University

2 komentar:
Pendiri OneCoin Ruja Ignatova dengan gelar Doktor yang disandangnya mengaku tamatan sebuah universitas ternama di Inggris. Ternyata setelah dilakukan penyelidikan lebih detail dan mendalam ditemukan sebuah fakta yang amat mengejutkan.

Gelar doktor yang disandang Ruja Ignatova ternyata sebuah gelar palsu. Ruja Ignatova dan sindikat penipuannya telah melakukan sebuah pembohongan terstruktur terkait gelar akademiknya.

Untuka mengetahui benar tidaknya Ruja Ignatova pernah belajar di Oxford University silahkan masuk ke website remis Oxford University.

University of Oxford

www.ox.ac.uk/

















The University of Oxford is one of the leading universities in the world.

1. Langkah pertama: Setelah masuk ke situs resmi Oxford University, Anda silahkan klik menu Alumni.


Lihat gambar di bawah ini:





2. Langkah kedua: setelah masuk ke menu Alumni Oxford University, silahkan Anda mengetik di kolom pencarian nama alumni Ruja Ignatova. Lihat seperti gambar di bawah ini!


3. Langkah Ketiga: Ternyata hasilnya sangat mengejutkan Anda bukan? Ruja Ignatova tidak pernah terdaftar sebagai mahasiswi di Oxford University. Berarti, gelar akademis yang diraihnya adalah sebuah kebohongan publik yang amat memalukan dan mengerikan karena gelar akademis cuma dipakai untuk membohongi banyak orang.

Setelah melihat fakta pembohongan sistematis ini masihkah Anda percaya dengan karakter dan kualitas seorang Ruja Ignatova?

Kenapa membangun sebuah bisnis diawali dengan pembohongan? Bukankah miliader dunia seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg sejak awal merintis bisnisnya mengakui diri mereka belum merampungkan kuliah? 
Read More

Rekening OneCoin Di Singapura Telah Ditutup

3 komentar:

Onecoin Makin Tersudut !


Onecoin Makin Tersudut. Salah satu rekening penampung dana Onecoin di UOB Singapura, kini kabarnya telah diblokir. Tidak hanya itu, beberapa rekening di sejumlah bank lain juga bernasib serupa. Misalnya saja sebelumnya, baik di Deuthsche Bank, di bank Hongkong, dan juga masih banyak yang lain.
Dengan ditutupnya rekening bank di Singapore United Overseas atas nama Vernada Trading Pte. Ltd, kini hanya tersisa satu rekening di Bank of Africa saja. Tepatnya berlokasi di Tanzania dengan nama IMS Marketing Tanzania Limited. Namun, belakangan juga pihak onecoin telah membuka rekening baru lagi di Cyprus.
Pihak perbankan sendiri di dunia, nampak makin berhati-hati terhadap praktek ponzi Onecoin. Hal itu makin dipicu dengan banyaknya peringatan di berbagai negara tentang hal ini. Selain itu, pihak berwenang di beberapa negara juga telah mulai menginvestigasi langsung praktek Ponzi Onecoin yang berkedok klaim sebagai cryptocurrency.
Beberapa pihak yang memberikan peringatan tersebut adalah, Badan Perlindungan Konsumen PolandiaBadan Perlindungan Konsumen Jerman, dan juga pihak FSMA Belgia. Di Pakistan, Komisi bursa efek disana juga memberikan peringatan senada. Di Bangladesh, pemerintah disana juga bahkan telah menangkap dua investor Onecoin dengan tuduhan terorisme.
Di Swedia, pihak berwenang telah mulai melakukan penyidikan tentang praktek Ponzi Onecoin. Sedangkan di China, menyatakan bahwa Onecoin terlibat dalam skema piramida illegal. Sementara pada beberapa waktu lalu, Otoritas Moneter Singapura bahkan telah mencantumkan Onecoin dalam daftar hitam mereka.
Jika keseluruhan rekening untuk praktek Ponzi Onecoin ini telah diblokir, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi nantinya. Keseluruhan pembayaran untuk membernya akan macet total. Dan hingga sampai saat inipun tidak ada merchant yang menerima Onecoin sebagai alat pembayaran secara publik. Hampir tidak dapat dibuktikan bagaimana mereka dapat melakukannya, jika mereka adalah cryptocurrency abal-abal semata.
Cukup berbeda dengan cryptocurrency yang sebenarnya, pengguna dapat leluasa untuk bertransaksi. Untuk kirim dan terima koin juga dapat dilakukan dengan mudah, dari mana saja. Merchant di banyak Negara di dunia, telah banyak yang menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Sedangkan marketplace atau bursa Bitcoin, juga tersedia cukup banyak. Pengguna tidak perlu repot dan susah untuk menukarkan Bitcoin dengan berbagai mata uang kertas, atau menukarkannya dengan mata uang cryptocurrency lainnya.
Hal itu dapat mudah dilakukan, karena memang merupakan cryptocurrency yang sebenarnya. Sehingga berbagai jenis aplikasi yang memudahkan, blockchain yang bersifat publik, keamanan, sifat dan trasparansi yang ditunjukkannya membuat orang menjadi cukup nyaman.
Sementara itu, bursa xCoinx yang di klaim sebagai bursa Onecoin yang bersifat publik, pada dasarnya adalah milik Onecoin sendiri. Pihak Onecoin nampaknya juga meningkalkan proyek bursa xCoinx tersebut, dan tetap menjalankan pertukarannya secara internal saja pada backoffice mereka.
Kenyataan yang ada ini, jelas membuat Onecoin makin tersudut. Ruang geraknya makin sempit. Bahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka kini gencar untuk mencari jalan alternatif lain. Pihak Onecoin kini mulai menyamarkan penjualan Onecoin mereka dengan pembelian paket edukasi, berbonus token. Hal tersebut harus dilakukan, karena memang ruang geraknya yang makin sempit, juga untuk menyamarkan kegiatan Ponzi mereka. Bahkan, member pun makin tidak berkutik pada akhirnya. Karena investasi mereka digunakan hanya untuk membeli pake edukasi saja, bukan Onecoin.
Read More

Paket Membabi-buta Onecoin Untuk Terus Gaet Member Baru

Tidak ada komentar:

Paket Membabi-buta Onecoin Untuk Terus Gaet Member Baru – Makin Jadi Pertanda Saat Perputaran Uang Makin Besar

Paket Membabi-buta. Ponzi Onecoin / Onelife (nama baru), beberapa waktu lalu merilis dua program paket baru. Kedua paket baru itu adalah Ultimate Package dan Tycoon Plus Trader Package. Nilainya juga luar biasa fantastis, Ultimate Package senilai 118.000 Euro, dan Tycoon Plus Trader seharga 7.500 Euro.
Bagi yang sudah cukup mengerti bagaimana skema Ponzi bekerja, tentu saja ini harus dilakukan tatkala roda perputaran uangnya menjadi cukup besar. Artinya, mereka makin membutuhkan dana baru yang lebih besar untuk menutup pengeluaran dana member lamanya.
Seperti skema Ponzi pada umumnya, jika sudah mencapai tahap ini, yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan program-program baru. Berusaha menarik member baru dengan embel-embel program yang lebih menguntungkan. Namun sebenarnya, ini dilakukan karena roda Ponzi yang dijalankan semakin membutuhkan arus dana yang lebih besar lagi.
Paket membabi-buta Onelife baru ini, tentu saja menjadi pertanda, bahwa perputaran dana mereka makin membutuhkan dana baru yang selalu harus lebih besar untuk menutupi dana member lama mereka. Atau bisa dibilang, dana baru yang lebih besar itu, dibutuhkan untuk menutup member yang menarik dana.
Cara Kerja Skema Ponzi – Selalu membutuhkan dana baru lebih besar
Skema Ponzi semacam ini, pada akhirnya akan ambruk, jika dana baru dari member baru mereka tidak bisa lagi mencukupi penarikan dana member lama. Dalam hal ini, pihak Onecoin/Onelife berusaha mengajak untuk mengupgrade paket membernya menjadi lebih besar.
Meski tidak harus dengan member baru, namun paket membabi-buta baru ini jelas berusaha menarik dana segar yang lebih besar kepada para member mereka. Agar skema ini dapat berjalan lebih lama, kegiatan rekrut member baru terus harus dilakukan.
Di lain hal, Ponzi ini makin mendapat banyak nada negatif. Beberapa pihak telah mengeluarkan statemen agar berhati-hati terhadap Onecoin ini. Beberapa waktu lalu, Bruce Fenton dari Bitcoin Foundation juga membuat petisi akan bahaya Ponzi Onecoin. Berusaha meminta para penegak hukum untuk melakukan penyidikan terhadap Onecoin.
Read More

Bruce Fenton Nilai Onecoin Berbahaya

Tidak ada komentar:

Bruce Fenton Nilai Onecoin Berbahaya – Minta Penegak Hukum Agar Investigasi Lebih Lanjut

Bruce Fenton. Direktur Eksekutif Bitcoin Foundation, Bruce Fenton, mulai angkat bicara tentang potensi bahaya laten Ponzi Onecoin. Ia bahkan menuliskan sebuah petisi. Dalam petisi itu, mengajak seluruh komunitas bitcoin untuk bersama-sama memberikan pernyataan bahwa memang Ponzi Onecoin cukup berbahaya dan akan memakan korban. Selanjutnya, meminta para penegak hukum dimanapun juga untuk mulai menginvestigasi praktek Onecoin.
Bruce Fenton menilai pola yang digunakan Onecoin adalah cara scammer klasik yang dipakai untuk menipu orang awam dengan menggunakan kata “Cryptocurrency”. Padahal Onecoin bukanlah Cryptocurrency.
Menurut Fenton, beberapa hal yang menjadi landasan mengapa Onecoin bukanlah Cryptocurrency adalah:
  • Memberikan janji imbalan yang cukup tinggi, sehingga itu dirasa mustahil.
  • Klaim mempunyai blockchain tanpa adanya bukti konkret yang benar-benar nyata dan dapat menjelaskan itu.
  • Tidak adanya transparansi kepada investor atau membernya.
  • Imbalan hasil hanya akan dirilis dalam beberapa bulan atau bahkan tahun, membuat para membernya tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi korban.
  • Pola pemasaran dan presentasi yang digunakan untuk menggaet member baru menggunakan informasi yang menyesatkan tentang pertambangan Cryptocurrency.
  • Token Onecoin terkunci dalam jangka waktu yang cukup lama. Seolah berusaha meyakinkan investor percaya nilai Onecoin di masa mendatang cukup tinggi. Hal ini sangat mustahil.
  • Menempatkan nilai-nilai fiktif karena memang tidak terdaftar di pasar cryptocurrency yang idependen seperti cryptocurrency pada umumnya.
Sampai sejauh ini, pihak Onecoin selalu menepis mereka tidak terdaftar di situs bursa koin kapitalisasi dan exchanger, karena mereka mempunyai dan membikin sendiri versi mereka. Tentu saja hal ini cukup aneh dan makin menandakan bahwa mereka memang bukanlah Cryptocurrency. Dari berbagai alasan itu, Fenton berusaha memberikan peringatan agar mempertimbangkan lebih jauh jika hendak terlibat dengan praktek Ponzi Onecoin.
Laju Skema Ponzi Onecoin Mulai Butuh Dana Lebih Besar
Pada 1 Oktober lalu, pihak Onecoin mengatakan bahwa dengan blockchain versi mereka yang baru, dapat menambang 120 miliar koin. Bahkan, mereka juga melipatgandakan seluruh koin para membernya. Tentu hal ini akan cukup mustahil.
Berkaca pada Bitcoin, jumlahnya justru dibatasi sebanyak 21 juta saja. Pembatasan itu justru yang nantinya akan membuatnya dapat mengatasi laju inflasi. Jika jumlah koin semakin banyak, pasar yang terbuka dan transparan, tentu juga nantinya akan dapat mempengaruhi harga.amun Onecoin justru cukup aneh dengan memperbesar jumlah total koin mereka. Tentu saja, karena makin lama, mereka makin membutuhkan dana yang lebih besar. Bisa jadi, upaya melipat gandakan jumlah koin membernya, dipakai sebagai senjata pamungkas agar terus dapat menggaet member baru lagi. Padahal, skema Ponzi umumnya memang harus terus membutuhkan dana masuk yang selalu lebih besar. Hingga pada suatu saat akan runtuh karena tidak bisa terpenuhi.
Read More

Klaim Onecoin Di Artikel Huffingtonpost Dinilai Palsu

Tidak ada komentar:

Klaim Onecoin Di Artikel Huffingtonpost Dinilai Palsu – Sebagai Upaya Untuk Mempromosikan Ponzi

Klaim Onecoin. Onecoin atau Onelife tak pernah berhenti membuat klaim sepihak seperti yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya. Beberapa waktu lalu, Ken Labine, salah seorang leader Onelife pernah memposting klaim tentang Onecoin yang katanya ditulis di sebuah media Huffingtonpost.com.
Sampai sejauh ini, pihak Onecoin memang berusaha mati-matian untuk terus mempromosikan aktifitas Ponzi mereka. Berusaha untuk menutup jejak Ponzi dengan berlindung di balik kata cryptocurrency. Masalahnya adalah, mereka tidak pernah mendapat pengakuan dari media-media idependen.
Postingan Ken Labine yang kemudian dihapus tentang artikel di Huffingtonpost

Jadi upaya-upaya yang dilakukan untuk dapat membuktikan hal tersebut adalah dengan cara membuat klaim-klaim, meskipun itu dilakukan dengan cara menipu. Begitupun juga seperti halnya pada klaim dalam artikel di huffingtonpost.com.
Pada posting yang berkaitan di huffingtonpost, Ken Labine berusaha untuk menunjukkan bahwa ada tulisan dari media yang membahas tentang Onecoin sebagai Cryptocurrency. Padahal, hasil penelusuran yang dilakukan oleh Behind MLM menunjukkan bahwa itu hanyalah upaya tipuan saja.
Referensi url tentang artikel berjudul “Here’s What You Need To Know About Cryptocurrency” itu konon ditulis oleh William Morrow pada tanggal 14 September yang lalu. Namun,. Hasil penelusuran sebenarnya bahwa profil penulis yang sebenarnya bukanlah William Morrow, malainkan orang lain bernama Morrow Willis.
Profil penulis menggunakan nama almarhum Morrow Willis yang telah meninggal tahun 2015 lalu.

Padahal, Morrow Willis sebenarnya, telah meninggal sejak bulan Pebruari 2015 yang lalu. Ia meninggal karena menderita Leukimia Limfoblastik yang akut. Pencantuman nama profil palsu Morrow Willis ini, dianggap telah mengotori profil almarhum yang sebenarnya. Karena telah digunakan untuk mempromosikian aktifitas Ponzi Onecoin saja.
Penelurusan yang dilakukan oleh tim Behind MLMmenduga pelaku artikel palsu itu dilakukan oleh Segun Onibalusi. Ia adalah seorang internet marketer dan link builder dari Nigeria. Sedangkan profil palsu Morrow Willis itu dibuat pada Bulan Mei 2016.
Upaya penggunaan profil seseorang yang telah meninggal, konon banyak dilakukan untuk mempromosikan peluang-peluang bisnis online. Dan salah satunya adalah MLM berbasis Ponzi. Sementara artikel yang ditulis di Huffingtonpost tersebut tentulah bukanlah berasal dari harian mereka yang diunggah di web mereka. Melainkan berasal dari blog Huffington Post yang ditulis oleh Jose Flores. Konten blog dalam website, umumnya dapat dituliskan oleh orang lain secara bebas yang bias diterima. Namun ketika artikel itu mulai di publish di blog, dan banyak mendapatkan aduan karena mengandung unsur pemasaran berskema Ponzi, tidak lama setelahnya posting itupun telah dihapus. Sementara, Ken Lebine juga menghapus posting facebooknya setelah sumber referensi url itu telah dihapus.
Sayang beribu sayang, upaya palsu klaim Onecoin yang berusaha mati-matian mendapat pengakuan sebagai cryptocurrency ini lagi-lagi gagal ditengah jalan. Bahkan, ada salah seorang yang meminta kepada Departemen Kehakiman Polandia untuk melakukan penyidikan tentang Onecoin. Namun permintaan tersebut, dijawab tidak menyalahi peraturan perbankan. Tentu saja, Departemen Kehakiman Polandia tidak bias menemukan pelanggaran karena memang pihak Onecoin saat ini memang tidak menggunakan satupun perbankan di Polandia untuk operasional mereka.
Meski demikian, justru berawal dari adanya permintaan penyelidikan itu, kini Badan Perlindungan Konsumen bersama Kantor Kejaksaan Nasional Polandia telah berupaya untuk mulai mengumpulkan segala informasi terkait dengan praktek Ponzi Onecoin.
Sumber GambarBehind MLM
Read More
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com